Kamis, 03 Maret 2016

Keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan

  1. Lingkungan merupakan tempat dimana seorang anak tumbuh dan berkembang, sehingga lingkungan banyak berperan dalam membentuk kepribadian dan karakter seseorang.  Bagi kebanyakan anak, lingkungan keluarga merupakan lingkungan ini yang mempengaruhi perkembangan anak, setelah itu sekolah dan kemudian masyarakat.  Keluarga dipandang sebagai lingkungan dini yang dibangun oleh orangtua dan orang-orang terdekat.  Setiap keluarga selalu berbeda dengan keluarga lainnya, dalam hal ini yang berbeda misalnya cara didik keluarga, keadaan ekonomi keluarga.  Setiap keluarga memiliki sejarah perjuangan, nilai-nilai, dan kebiasaan yang turun temurun yang secara tidak sadar akan akan membentuk karakter anak.
  2. 5.  Masalah  Pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan awal bagi anak karena pertama kalinya mereka mengenal dunia terlahir dalam lingkungan keluarga dan dididik oleh orang tua.  Sehingga pengalaman masa anak-anak merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan selanjutnya, keteladanan orang tua dalam tindakan sehari-hari akan menjadi wahana pendidikan moral bagi anak, membentuk anak sebagai makhluk sosial, religius, untuk menciptakan kondisi yang dapat menumbuh kembangkan inisiatif dan kreativitas anak.  Dengan demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa peran kelurga sangat besar sebagai penentu terbentuknya moral manusia-manusia yang dilahirkan.
  3. 6.  Pengertian  Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Sekolah sebagi pembantu kelanjutan pendidikan dalam keluarga, sebab pendidikan yang pertama dan utama diperoleh anak adalah dalam keluarganya.  Peranan orang tua bagi pendidikan anak menurut Idris dan Jamal (1992), adalah memberikan dasar pendidikan , sikap dan keterampilan dasar seperti, pendidikan agama, budi pekerti, sopan santun, estetika, kasih sayang, rasa aman, dasar-dasar untuk mematuhi peraturan-peraturan, dan menanamkan kebiasaan-kebiasaan.
  4. 7. Hal yang penting dalam mendidik anak di dalam keluarga: 1. Pembinaan karakter anak 2. Keluarga sebagai wahana pertama dan utama 3. Pola asuh mementukan keberhasilan anak 4. Kesalahan keluarga dalam mendidik anak
  5. 8. Hal yang penting dalam mendidik anak di dalam keluarga 1. Pembinaan karakter anak yang dilakukan oleh keluarga  Secara etimologi pengasuhan berasal dari kata “asuh” yang artinya, pemimpin, pengelola, membimbing. Oleh kerena itu mengasuh disini adalah mendidik dan memelihara anak itu, mengurus makan, minum, pakaiannya dan keberhasilannya dari periode awal hingga dewasa.  Pada dasarnya, tugas dasar perkembangan anak adalah mengembangkan pemahaman yang benar tentang bagaimana dunia ini bekerja. Dengan kata lain, tugas utama seorang anak dalam perkembangannya adalah mempelajari “aturan main” segala aspek yang ada di dunia ini.
  6. 9. 2. Keluarga sebagai wahana pertama dan utama pendidikan  Para sosiolog meyakini bahwa keluarga memiliki peran penting dalam menentukan kemajuan suatu bangsa, sehingga mereka berteori bahwa keluarga adalah unit yang penting sekali dalam masyarakat, Oleh karena itu para sosiolog yakin, segala macam kebobrokan masyarakat merupakan akibat lemahnya institusi keluarga.  Keluarga merupakan tempat yang paling awal dan efektif untuk menjalankan fungsi departemen kesehatan , pendidikan adan kesejahteraan. Jika keluarga gagal untuk megajarkan kejujuran, semangat, keinginan untuk menjadi yang terbaik, dan menguasai kemampuan- kemampuan dasar, maka akan sulit sekali bagoi institusi lain untuk memperbaiki kegagalannya. Karena kagagalan keluarga dalam membentuk karakter anak akan berakibat pada tumbuhnya masyarakat yang berkarakter buruk atau tidak berkarakter. Oleh karena itu setiap keluarga harus memiliki kesadaran bahwa karakter bangsa sangat tergantung pada pendidikan karakter anak di rumah.
  7. 10. 3. Pola asuh menentukan keberhasilan pendidikan anak dalam keluarga  Keberhasilan keluarga dalam menanamkan nilai- nilai kebijakan pada anak sangat tergantung pada jenis pola asuh yang diterapkan orang tua pada anaknya. Pola asuh dapat didefinisikan sebagai pola interaksi antara anak dengan orang tua yang meliputi pemenuhan kebutuhan fisik dan kebutuhan psikologis, serta norma-norma yang berlaku di masyarakat.agar anak dapat hidup selaras dengan lingkungannya.
  8. 11.  Beberapa macam contoh pola asuh : • Pola asuh otoriter, yaitu mempunyai ciri, kekuasan orang tua dominan, anak tidak diakui sebagai pribadi, control terhadap tingkah laku anak sangat ketat, orang tua menghukum anak juka tidak patuh. • Pola asuh demokratis, kerjasama antara orang tua- anak, anak diakui sebgai pribadi, ada bimbingan dan penngarahan dari orang tua, control orang tua tidak kaku. • Pola asuh permisif, mempunyai ciri, dominasi oleh anak, sikap longgar atau kebebasan dari orangt tua, control dan perhatian orang tua sangat kurang
  9. 12. 4. Kesalahan keluarga dalam mendidik anak mempengaruhi perkembangan kecerdasan emosi anak  Kesalahan dalam pengasuhan anak akan berakibat pada kegagalan dalam pembentukan karakter yang baik. Beberapa kesalahan orang tua dalam mendidik anak dapat mempengaruhi kecerdasan emosi anak, diantaranya adalah : • Orang tua kurang menunjukan ekspresi kasih sayang • Kurang meluangkan waktu untuk anak • Orang tua bersikap kasar secara verbal, misalnya, menyindir anak, mengecilkan anak dan berkata kata kasar • Bersikap kasar secara fisik, misalnya memukul, mencubit atau memberikan hukuman badan lainnya. • Orang tua terlalu memaksa anak untuk menguasai kemampuan kognitif secara dini • Orang tua tidak menanamkan karakter yang baik pada anak
  10. 13. Fungsi pendidikan keluarga : •Fungsi edukatif •Fungsi sosialisasi anak •Fungsi proteksi •Fungsi afeksi •Fungsi religius •Fungsi ekonomi •Fungsi rekreasi •Fungsi biologis
  11. 14. Fungsi Pendidikan Keluarga a. Fungsi edukatif adalah yang mengarahkan keluarga sebagai wahana pendidikan pertama dan utama bagi anak agar dapat menjadi manusia yang tangguh, maju dan mandiri sesuai dengan tuntutan kebutuhan yang semakin tinggi. b.Fungsi sosialisasi anak adalah keluarga memiliki tugas untuk mengantarkan dan membimbing anak agar dapat beradaptasi dengan kehidupan sosial ,sehingga kehadirannya akan diterima oleh masyarakat luas. c.Fungsi proteksi adalah keluarga sebagai wahana atau tempat memperoleh rasa nyaman, damai dan tentram seluruh anggota keluarganya. d.Fungsi afeksi (perasaan) keluarga sebagai wahana untuk menumbuhkan dan membina rasa cinta dan kasih sayang antara sesama anggota keluarga dan masyarakat.
  12. 15. e.Fungsi religius keluarga sebagai wahana pembangunan insan-insan beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bermoral, berahlak dan berbudi pekerti luhur sesuai dengan ajaran agamanya. f.Fungsi ekonomi adalah keluarga sebagai wahana pemenuhan kebutuhan ekonomi fisik dan materil yang sekaligus mendidik keluarga untuk hidup efisien, ekonomis dan rasional. g.Fungsi rekreasi, keluarga harus menjadi lingkungan yang nyaman, menyenangkan, cerah, ceria, hangat dan penuh semangat. h.Fungsi biologis, keluarga sebagai wahana menyalurkan kebutuhan reproduksi sehat bagi semua anggota keluarganya.
  13. 16. Cara sekolah membantu pendidikan anak : •Pengajaran yang mendidik •Peningkatan dan pemantapan dengan berbagai prodram •Pengembangan perpustakaan •Penigkatan program pengelolaan sekolah
  14. 17. Cara sekolah dalam membantu pendidikan anak 1. Pengajaran yang mendidik  Yaitu pengajaran yang serentak memberi peluang pencapaian tujuan intruksional bidang studi dan tujuan- tujuan umum pendidikan lainnya. Dalam upaya mewujudkan pengajaran yang mendidik, perlu dikemukakan bahwa setiap keputusan dan tindakan guru dalam rangka kegiatan belajar mengajar akan membawa berbagai dampak atau efek kepada siswa,  Pemilihan kegiatan belajar yang etpat, akan memberikan pengalaman belajar siswa yang efisien dan efekti untuk mewujudkan pembangunan manusia seutuhya. Hal ini dapat dilaksanakan dengan konsisten apabila guru memiliki wawasan kependidikan yang tepat serta menguasai berbagai strategi belajar mengajar sehingga mampu dan mau merancang dan melaksanakan berbagai kegiatan belajar mengajar yang kaya dan bermakna bagi peserta didik.
  15. 18. 2. Peningkatan dan pemantapan program bimbingan dan penyuluhan (BP) di sekolah  Seperti diketahui, bidang garapan program BP adalah perkembangan pribadi peserta didik, khususnya aspek sikap dan perilaku atau kawasan afektif.  Dalam pedoman kurikulum disebutkan bahwa,  Pelaksanaan kegiatan BP di sekolah menitikberatkan kepada bimbingan terhadap perkembangan pribadi melalui pendekatan perseorangan dan kelompok. Siswa yang menghadapi masalah mendapat bantuan khusus agar mampu mengatasi masalahnya. Semua siswa tetap mendapatkan bimbingan karier.  Pendidikan afektif dapat diawali dengan kajian tentang nilai dan sikap yang seharusnya dikejar lebih jauh dalam perwujudannya melalui perilaku sehari-hari.
  16. 19. 3. Pengembangan perpustakaan sekolah  Perpustakaan sekolah merupakan salah satu pusat sumber belajar, yang mengelola bukan hanya bahan pustaka tetapi juga berbagai sumber belajar lainnya. Perpustakan diharapkan peranannya bisa lebih aktif dalam mendukung program pendidikan. Dengan penyediaan berbagai perangkat lunak yang didukung perangkat keras yang memadai maka perpustakaan dapat menjadi “mitra kelas” dalam proses belajar mengajar dan tempat pengkajian berbagai pengembangan system instruksional.  Suatu perpustakaan sekolah yang memadai akan dapat mendorong siswa atau anak untuk belajar mandiri.
  17. 20. 4. Peningkatan program pengelolaan sekolah  Khususnya yang terkait dengan peserta didik, pengelola sekolah sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan seharusnya merupakan reflexi dari suatu masyarakat yang beradab yang dicita-citakan oleh tujuan nasional. Gaya kerja pengelola umumnya, akan berpengaruh bukan hanya melalui kebijakannya tetapi juga aspek keteladanannya.
  18. 21. Kesimpulan
  19. 22. Kesimpulan  Disamping peningkatan kontribusi dalam perannya masing masing, Keluarga , sekolah, terhadap perkembangan peserta didik, diprasyaratkan pula keserasian kontribusi ini, serta kerjasama yang erat dan harmonis antar ketiga pusat pendidikan anak tersebut. Berbagai upaya harus dilakukan, program pendidikan dari setiap unsur sumber pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat diharapkan dapat saling mendukung dan memperkuat antara satu dengan yang lainnya.  Misalnya, dilingkungan keluarga telah diupayakan berbagai hal (perbaikan gizi, permainan edukatif, penanaman ahlak baik dan sebagainya) yang menjadi landasan pengembangan selanjutnya di sekola dan masyarakat. Dilingkungan sekolah diupayakan berbagai hal yang lebih mendekatkan sekolah dengan orang tua siswa ( seperti membuat organisasi orang tua dan guru).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar